the goeper

Pages

  • Beranda
r0588gfq4o43hicouej2.jpg bid7qw5lwjofva83hd.jpg
sababzuhur

About Me

Foto saya
the goeper
the goeper adalah komunitas ank-anak goe-pet yang didirikan pada tanggal 27 januari 2011, salam kenal dan salam hangat buat semuanya khusus dari anak2 the goeper.!!! moderator: (Akmal Zuhur)
Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

  • ▼  2011 (28)
    • ►  September (8)
    • ►  Agustus (3)
    • ▼  Juli (10)
      • 10 Fakta Unik dan Menarik Tentang Islam
      • right now (akon)
      • Mengapa Do'aku Tak Kunjung Dikabulkan?
      • Uptown girl (westlife)
      • Cara Mudah Merancang Rumah di Internet !
      • Kunci Sebuah Kebahagiaan Bukanlah Dari Hasil, Teta...
      • Tips Mempercepat Loading Menu Start Pada Windows 7
      • Kata-Kata Bijak Motivasi
      • Belajar Menyebarkan Energi Positif
      • Antara Citra Diri dan Jati Diri
    • ►  Juni (7)

Label

  • islami (9)
  • motivasi (8)
  • lirik lagu (7)
  • tips dan trik (4)
Diberdayakan oleh Blogger.
Powered By Blogger

Sabtu, 02 Juli 2011

Antara Citra Diri dan Jati Diri

Manusia di ciptakan sama dan serupa dengan citra Allah. Sebagai manusia yang memiliki citra Allah, sudah pasti bahwa sebetulnya banyak sekali sifat positif yang ada di dalam diri kita. Namun apakah selama ini kita telah berusaha untuk mengekspresikan sifat-sifat baik ini ke permukaan?
Memang sudah selayaknya kita mengadopsi sifat-sifat positif sebagaimana yang di miliki oleh Sang Pencipta kita - Tuhan. Dengan mengadopsi sifat-sifat yang positif itu, maka akan terjadi keserupaan antara kita dengan Yang Menciptakan Kita. Jika keserupaan itu telah terbentuk, secara otomatis kita akan hidup di dalam Dia, dan Dia akan hidup di dalam diri kita. Dan pada akhirnya perilaku kita akan serupa dengan perilaku Dia. Kita tentunya akan berperilaku yang positif - maksudnya perbuatan-perbuatan kita akan baik, tidak merugikan orang lain, tidak menyakiti orang lain, dan lain sebagainya. Pun, setiap tindakan atau perbuatan yang kita lakukan akan menjadi berkat buat orang lain.
Apa yang kita kerjakan sehari-hari, misalkan sebagai perawat, sebagai sopir, sebagai manajer, sebagai pejabat, sebagai pengusaha, itu semua adalah peran-peran kita di dunia ini, bukan jati diri kita yang sebenarnya. Sebab jati diri itu tidak tampak secara kasat mata, namun hidup di dalam diri kita, dan bisa kita rasakan, serta bisa diekspresikan. Sekali lagi, jati diri bukanlah apa yang Anda kerjakan saat ini, namun merupakan sifat-sifat baik yang universal, dan sifat-sifat baik yang universal inilah yang sebetulnya sifat-sifat dari Tuhan, sifat-sifat ini yang perlu kita adopsi dan diinternalisasikan di dalam diri kita sehingga kita menjadi serupa dengan Dia.
Sifat-sifat baik yang universal ini antara lain seperti: perasaan kasih sayang, sabar, suka memberi, setia, murah-hati, memaafkan, kebaikan, lemah-lembut, jujur, percaya diri , semangat, dan masih banyak yang lainnya. Jadi, sebetulnya jati diri kita yang sesungguhnya adalah sifat-sifat seperti yang telah saya sebutkan.
Setiap orang sudah pasti memiliki suatu citra diri. Citra adalah gambaran yang dapat di lihat secara kasat mata, dan apa yang dapat dilihat adalah perilakunya. Perilaku seseorang adalah pantulan dari isi pikiran seseorang. Oleh sebab itu, apa yang dipikirkan oleh seseorang, suatu saat dia akan bertindak atau berprilaku seperti apa yang dipikirkan nya itu. Citra diri Anda merupakan persepsi yang tertanam dan terpelihara di dalam benak orang lain. Maksudnya, orang akan mengenali diri Anda lewat perilaku-perilaku yang ditampilkan sehari-hari.
Apakah orang akan menyukai atau menolak anda, tergantung dari perilaku-perilaku Anda sendiri. Bila Anda menampilkan perilaku yang baik, tentu orang-orang di sekeliling Anda akan menyukainya. Sebaliknya bila perilaku Anda buruk, pasti tidak ada yang mau mendekat dengan Anda.
Di atas, telah saya sampaikan bahwa perilaku seseorang adalah pantulan dari isi pikirannya. Jika Anda ingin menjadi orang yang baik tentunya Anda harus terlebih dahulu membangun citra-citra yang positif, dan ini harus kita bentuk dahulu di dalam pikiran kita, sebelum perilaku yang baik itu muncul ke permukaan. Bila citra yang positif ini sudah terbentuk di dalam pikiran, kita akan secara otomatis berprilaku seperti citra-citra yang sudah ada di dalam pikiran itu.
Citra diri perlu untuk dibangun atas dasar kebenaran yang universal, sehingga menjadi sehat, kokoh dan kuat. Untuk membangun suatu citra diri yang sehat, kokoh dan kuat ini, tidak ada hal lain selain kita harus mengadopsi sifat-sifat baik yang universal sebagaimana telah disebutkan di atas, seperti sifat kasih sayang, sabar, jujur, dan lain sebagainya.
Kalau kita menanam sifat kasih sayang pada diri kita - pikiran, maka perilaku kita akan serupa dengan pikiran itu. Ini memang sudah hukumnya, apa yang ditanam, dialah yang akan tumbuh.
Sekarang ambil keputusan: Anda ingin menjadi apa? Menjadi orang baik atau menjadi orang buruk, ini pilihan Anda. Apa yang Anda pilih itulah kehidupan yang akan Anda jalani. Setiap pilihan tentu membawa konsekuensinya sendiri. Bila Anda telah menetapkan pilihan dan memutuskannya, maka Anda harus bertanggung jawab atas pilihan itu.
Saya percaya tentu Anda ingin menjadi orang yang baik, kan? Kalau ini sudah menjadi keputusan Anda, maka Anda harus mengadopsi sifat-sifat baik yang universal seperti disebutkan di atas dan menginternalisasikan agar menjadi diri Anda, menetap di dalam diri Anda, sehingga Dia hidup di dalam diri Anda, dan Anda hidup di dalamNya.
Ambillah satu sifat, misalkan "kesabaran". Buatlah perenungan tentang kata ini, lihatlah di dalam mata pikiran Anda, seperti apa sikap dan perilaku orang yang sabar itu. Temukan gambaran-gambaran yang pas dan sesuai dengan keinginan Anda ketika Anda membayangkan. Bila Anda telah menemukan gambaran yang pas dan cocok dengan keinginan anda, tahan gambaran itu di dalam pikiran Anda, agar meresap sampai ke bawah sadar. Ulangi terus-menerus penggambaran mental ini sampai Anda bisa merasakan bahwa gambaran itu hidup di dalam diri Anda. Maksudnya, Anda sudah merasa bahwa Anda sudah seperti gambaran itu dan Anda sudah yakin bisa beperilaku seperti itu.
Agar benar-benar bisa berperilaku sebagai orang yang sabar, tentu Anda harus bertindak dengan mempraktikkan secara langsung dalam aktivitas sehari-hari. Ketika pikiran, perasaan, dan tindakan Anda sudah selaras atau menyatu, maka Anda benar-benar sudah menjadi orang yang sabar. Selanjutnya, programlah sifat-sifat baik yang lain, lakukan sama sepeti penjelasan ini. Bila sudah banyak sifat-sifat baik yang ditanamkan pada citra diri Anda, maka citra diri Anda itu otomatis akan menjadi baik, dan semakin baik citra diri Anda, akan semakin banyak orang mau berhubungan atau mendekatkan diri dengan Anda. Inilah yang nantinya akan menjadi keuntungan-keuntungan buat diri Anda.
Kalau Anda mengikuti tulisan ini dengan seksama, Anda akan tahu bahwa antara citra diri dengan jati diri, tidak ada perbedaannya. Keduanya adalah sama. Jati diri seseorang sebetulnya adalah sifat-sifat baik yang universal, demikian juga seharusnya citra diri kita mencerminkan sifat-sifat baik yang universal itu.
Saya kutip kembali kalimat di atas, "Manusia diciptakan sama dan serupa dengan citra Allah", kalau kita memahami benar kalimat ini, kita akan tergerak untuk mengubah citra-citra negatif yang selama ini masih ada di dalam diri kita. Dengan mengubah citra diri semakin positif, percayalah, manfaatnya pasti dapat Anda rasakan sendiri.
Diposting oleh the goeper di 00.56
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: islami

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)
@ 2011 the goeper; Many thanks to: Blogger Templates / Web Design Company / SEO / Technology Blog